LaluLalanG
Di sana orang teriak
Di sini orang memaki
Di sana orang sok tahu
Di sini ada yang mengerti
Gosh,ada apa ini?
Manusia menggongong
Seekor anjing mengobrol
Manusia berliur
Seekor anjing bergincu
Lalulalang kebohongan di jalan
Semua orang lalulalang membawa diri
Sedang aku membawa kertas dan pena
Agar manusia dan seekor anjing membaca
Hati!
Seychelles, 29/10/04
Elang yang terus & terus melawan angin
Puisiku bukan cElAnA DAlaM dan KUTANg
Turunkan,turunkan
Aku yang bergentayang
Lepaskan,lepaskan
Puisiku yang masih melayang layang
Bukan terbuat dari tepung terigu kawan
Tak tercampur pula telur dan keju
Lepaskan,lepaskan
Puisiku lahir dari lubang vagina JIWAku
Turunkan,turunkan
Aku yang bergentayang
Lepaskan,lepaskan
Kau jemur puisiku bagai Celana dalam
Bukan terbentuk dari semen dan penggalan KEPALA kawan
Tak teraduk pula kerikil dan pasir hitam
Lepaskan,Turunkan!
Puisi ku cipta dari lembutnya hati dan jiwa untuk bocahbocah miskin dan papa
Bukan untuk di jemur Seperti Celana dalam Dan KUTANG!
Seychelles, 28 Oktober ' 2004
Salam sumpah pemuda kawan
Energy sumpah itu membawa aku kemari untuk merebut kembali puisiKU
Aku Yang miskin
Miskin harta aku ini teman
Tak punya emas atau beras
Cuma tulang yang kian lemas
Melekat di jiwa yang bugil tak terkemas
Oh,dewi surga datang dan hampiri aku ini
Lihat kaki dan telapak tanganku yang keras mengapal
Biar kau tahu bahwa derapku telahpun jauh
Dan biar kau tahu keringat ini mengerak hingga seperti kerak
Miskin harta aku ini teman
Tak punya uang atau tabungan
Cuma hati dan kepingan kepingan
Melihat sedih aku yang tinggal belulang
Seychelles, 13 Oct' 04
Hehhh..cuma menarik nafas...lagi dan lagi
Besok ku tarik lagi..lalu lagi
Perempuan jingga
Ku panggil ia perempuan dengan mata jingga
Terlahir menjadi sampul sutera puisiku
Sedikit terpotong berkali kali oleh para tamu
Namun nafasnya dapat pula kubentuk
Menjadi sebuah tubuh telanjang
Indah menawan
Perempuan jingga berbaringlah
Akan kusulam benang indah menjadi gaunmu
Katakata suci telah tertulis disini atas namamu
Barakan bola mata pekat bundar
Semburat cakrawala
Biar saja bintang murka
Tersentak melirik putaran waktu
Mencubit kulit menyadarkan hati
Cepatlah selesaikan sulammu wahai sayapku
Karena sekejap lagi akan habis masamu disini hari ini
Besok kembali menanti lagi
Ach,sebentar
Tinggal memasang kancing emasnya
Aku tak ingin sampul puisiku mati kedinginan
Biarlah aku terlambat
Karena telah terbiasa langit malam
Mengantar jasadku pulang
Kau perempuan dengan mata jingga
Bergulat angin berebut mengintip
Terjatuh ke dalam kolam buah dadamu
Yang cantik dengan sulaman kataku
Kini biarlah aku pergi
Karena penat ini tak mampu bersembunyi
Seychelles, 08 oct ' 04
Ketika lelahku tak mampu berhenti menghantuiku
Ribuan keindahan perempuan tercantum
Aku melihat sosok jingga pada sinar mata
seorang perempuan
Puisi untuk engkau kekasihku
Ku tulis engkau rindu
Saat hujan rintik ini hari
Pucukpucuk cinta bersemi
Kepada empunya akhir tahun
Aku kembali terjemput
Lagi
Puisi untuk engkau kekasihku
Yang tergores membara
Hangatkan kalbu
Aku terpesona,wajahku berjingga merona
Tak ingin kulepas suaramu,wahai arjunaku
Biarkan talitali selularmu peluk kabutku
Siramkan cumbu pada relung hatiku
Yang berhari hari panas demam
Menahan luapan rasa,padamu
Untuk engkau kekasihku
Telah ku sulap langit dengan hujung jariku
Menjadi selimut kita berdua setiap malam
Bentangkan raga kita di dalam
Berpelukan kita meski tak terasa
Aku hangat terdekap oleh jiwa
Seychelles, 05 Oct '2004
Indah sungguh!