perempuan_bersayap

Semacam curahan hati, yang akhir nya kuketahui adalah Puisi.

Thursday, February 26, 2004

Kau seperti kecoa

Kecoa
Aku benci padamu
Tak akan pernah ku dekati
Meski kau mengaduh
Kecoa
Aku geli padamu
Hatimu sangat bau
Membuat aku mual
Muntahkan serapahku
Kecoa
Aku muak padamu
Kau bakar hatiku
Membuat aku sangat
Ingin membunuhmu
Kecoa
Kau kerdil
Tak punya nyali
Bila kau dekati
Akan ku injak dengan kaki
Kecoa
Aku benci...benci sekali
Kau rampas hati
Saat hujan kemaren pagi
Kecoa
Aku benci...benci sekali
Kau masih saja bergerak kemari
Bila iya...akan ku ludahi



Seychelles, 25/02/2004
Kau seperti kecoa

Dindingdinding

Dinding dinding fulgar
Penuh wanita wanita telanjang
Mendesah pelan
Berlari mengejar bintang

Dinding dinding kamar
Penuh goretan hampa
Berselimut tebal
Menahan dingin mengekal

Dinding dinding perawan
Mengeliat geliat menawan
Mencari cari pasangan
Tuk di jadikan umpan

Dinding dinding sepi
Lumat saja sunyi
Aku telah muak di sini
Di tengah hutan belantara sendiri



Seychelles, 25/02/2004

Hantu samudera

Jejak kaki malam berdetak
Bersiul sang gelap
Wajah dunia berdecak
Kagum pada sang pekat

Aku adalah wanita yang kau kenal dulu
Berdiri menantangmu
Kau kirim hasutan palsu
Membuat bimbang akan cintaku

Berambuslah kau hantu samudera
Ke pelukan manusia kerdil yang mengirimmu
Tak akan pernah dapat kau hasut
Aku tetap dapat menggapai cintaku

Aku adalah wanita yang kau jumpai di tengah samudera dulu
Penuh luka dan asa
Kini siap menusuk jantungmu
Dengan satu saja sayapku
Matilah kau hantu samudera
Tak akan pernah dapat kau kuasai jiwaku

Jejak kaki malam berdetak
Bersiul sang gelap
Wajah dunia berkabung
Saat hantu malam mati di tanganku



Seychelles, 25/02/2004
Kau tak akan bisa menyentuh jiwaku

Tanpa permisi

Ada yang datang cepat sekali
Masuk tak sopan tanpa permisi
Menuang tawa riang sekali
Penghuni rumah terbangun dari mimpi

Ada yang datang membawa kaki
Masuk tak ketuk tak berbasa basi
Berkata kata lepas sekali
Terdengarnya berisik sekali

Kami ini penjaga lantai ini
Bergentayang dari dahulu hingga kini
Pastinya akan menyambut dan meyalami
Bila kau berteriak permisi



Sey, 25/02/2004
Gak sopan

Sunday, February 22, 2004

~airmata perawan~

Hatiku seakan tersayat
Tubuhku terdiam seperti mayat
Dara cantik menangis menyayat
Airmata perawan menyesat

Oh...perawan...oh...malang
Kini kau hancur dan hilang
Tangismu tak mampu melunasi hutang
Yang harus kau bayar di pintu liang

Ssssttt...jangan terisak isak seperti itu
Takut semut dan kecoa tahu
Bahwa hari ini kau tersedu sedu
Karena perawanmu hilang di telan semu

Oh...perawan...oh...kawan
Aku hanya dapat tertahan
Menyaksikan airmatamu bak hujan
Mengguyur tanah kerontang yang masih perawan




Seychelles, 22/04/2004
~kawan....buatlah dirimu menjadi sangat berarti~

Saturday, February 21, 2004

Telah kusapu yang berdebu

Matahari...
Ceritakan lelahmu hari ini
Akan ku letakkan telingaku
Di pinggir bibirmu
Agar dapat kudengarkan desahmu

Matahari...
Aku ingin bercerita
Telah kusapu yang berdebu
Terkumpul di batas waktu
Lalu kucampakkan di pinggir malam
Biar mengendap dan membeku

Matahari...
Letakkan cintaku di sini
Di lantai hati
Yang telah kusapu dari debu


Sey, 13 november tahun lalu
**telah kusapu yang berdebu**

^PeReMpUaN_iTu^

Perempuan itu
Tertidur di bawah kolong malam
Mimpi yang menipu
Membawanya kedalam kepalsuan
Hanya getir yang menyapa
Lalu menyambut senja yang temaram
Perempuan itu
Terkapar penuh luka
Cinta yang menipu
Membawanya kedalam kebekuan
Hanya benci yang tergambar
Lalu meyapu jagad dengan dendam
Perempuan itu
Terkasih yang malang
Hanya diam mengupas luka
Lalu kembali tidur
Ke lelapnya yang panjang



Seychelles, 11 November tahun lalu
^perempuan_itu^

@ Bulan Yang Sekarat @

Bulan apakah kau sedang bergerhana
Mengapa matamu sipit
Layaknya laskar nepal
Sedang bersembunyi di balik belukar

Bulan apakah kau akan pergi
Mengapa tubuhmu kian tenggelam
Layaknya sepotong kayu lapuk
Mengapung di tengah lautan

Bulan apakah kau marah
Mengapa kau picingkan tatapanmu
Layaknya celurit memotong rumput
Di tengah padang yang kalbu

Bulan apakah aku menyakitimu
Yang tak memeluk lukamu saat ini
Yang hanya mampu temani perihmu
Dari balik kaca jendela malamku


Seychelles, 27 november tahun lalu
@sekaratkah kau@

Friday, February 13, 2004

*** ROH_ROH PUJANGGA ***

Tak ada puisi hari ini
Semua terasa sangat basi
Langitpun enggan bernyanyi
Berbisik lebih baik bersembunyi

Tak ada kata hari ini
Wajah hati seperti pucat pasi
Bergemericik seperti ingin berlari
Namun aku binggung tak mengerti

Siapa yang mengganjalku hari ini
Semua ucapku tak bebas menari
Gerimis di luar sana membuat aku semakin mati
Tertekan senyap dan bercumbu oleh sepi

Hei...hei kau ROH ROH PUJANGGA
Hampiri dan ajari aku akan lekuk puisi
Sentuh dan cium jiwaku biar tak membeku lagi
Akan ku sayat dunia ini dengan pena bukan dengan belati




Seychelles, 13/02/2004
(Ketika Roh roh pujangga menyentuh pundak kananku)
(Ketika itu pula sepi menjadi sangat menyentuhku)

Thursday, February 12, 2004

^Turunlah dari langit^

Bunda
Turunlah dari langit
Bayimu sedang lapar
Pamit saja pada Tuhan
Tuk hilangkan dahaganya...sekejap saja
Aku janji tak akan lama

Bunda
Turunlah dari langit
Bayimu sedang menangis
Pamit saja pada malaikat
Tuk peluk dan sayangi dia...sekejap saja
Aku janji tak akan lama

Bunda
Turunlah dari langit
Lihat aku yang menutup wajah
Terisak isak perih rasakan laparnya
Tersedu sedu sakit rasakan hausnya
Rasakan derita
Rasakan kecewa
Karena tak mampu memeluknya

Bunda
Bilang pada Tuhanmu
Sekejap saja...aku janji tak akan lama
Jika tak boleh
Bilang pada Tuhanmu
Aku mau menggantikanmu
Untuk duduk di beranda Surga
Sekejap saja
Aku janji tak akan lama




Seychelles, 11 Februari ' 04
(Tuhan ...Tolong...!!)

Tuesday, February 10, 2004

Di antara 6 lelaki

Aku di antara 6 lelaki
Menghitung hari demi hari
Sambil bercanda dan tertawa
Lepas sekali
Aku di antara 6 lelaki
Duduk di bawah tai tai bintang
Berkerjap kerjap lapar
Melahap penat kami
Aku di antara 6 lelaki
Menahan gejolak rasa
Pada kekasih
Pada Istri
Pada Anak
Pada sepotong tempe dan sambal terasi
Aku di antara 6 lelaki
Tertawa...terbahak
Menertawakan perut kami
Yang sedang berdemonstrasi



Housing_tadi malam

Monday, February 09, 2004

NyAwAkU SaJa

Cinta
Katakan bahwa kau ada
Masih mekar di dalam lubuk jiwa
Dan tak akan mati hingga akhir cerita
Cinta
Sadarkan dirimu
Bahwa aku masih ada
Berkisah dan bergelak tawa
Tentang dirimu dan rinduku
Tentang semua warna kulitmu
Cinta
Ingin sekali kuberitahu dirimu
Bahwa masih ada pengorbanan untukmu
Biar kau tahu begitu besar cintaku
Cinta
Telah habis energy dan semua kataku
Tak ada lagi yang tersisa
Cuma ada satu
Nyawaku saja



Seychelles, 09/02/2004
Ternyata kau tak tahu

Kau Pasung Rinduku

Bersaing dengan ombak
Berlari mendahului awan
Mengemas kata indah
Mengumpulkan rinduku

Merintih padamu angin
Tuk cepat meniup nafasku
Yang berjudul rindu
Untuk kau kekasihku

Lalu gelap mencengkeram tanganku
Menikam nadiku
Aku terkapar
Terkulai
Letih
Pedih

Awan...awan jangan kau cekal aku
Mengapa kau pasung rinduku
Kini meresap ke dalam perutmu
Lalu hilang tak berbekas
Dan aku menangis
Menangisi rindu yang terpasung olehmu



Seychelles, 09/02/2004
Ketika siang menelan rinduku

Sunday, February 08, 2004

= 9 Puisi =

Tercengang lautanku
Mendengar desahmu
Terhenyak sesak
Mendengar ceritamu

Darimana kau pungut kata itu
Bahkan jemari yang menulis pun tak tahu
Kau buat rasaku semakin dalam padamu
Saat kau katakan
"Aku sedang membaca 9 puisi hatimu".

Jiwa...dengarkan aku
Bukan puisi yg ku tulis...melainkan jerit hati
Bukan suka yang ku cipta...melainkan airmata
Simpa...simpan ia di relungmu
Agar dapat kau rasa perih laguku
Simpa...simpan ia di nafasmu
Agar dapat kau rasa hangat cintaku

Jiwa...dengarkan aku
9 puisi yang kau katakan itu milikmu
Seperti aku yang telah menjadi bidadari
Bermain dan tertawa renyah
Dalam dekapanmu



Seychelles, 08/02/2004
^ada Airmata,cemburu,dan cinta di sana^

Thursday, February 05, 2004

Mengumpat pada angin

Bangsat kau angin
Jangan sentuh kulitku
Aku sedang marah
Sedang cemburu

Keparat kau angin
Jangan mainkan rambutku
Aku sedang gusar
Sedang cemburu

Angin...angin...tolong
Jangan kau ganggu aku
Yang sedang terdiam
Lepaskan benci

Angin...angin...tolong
Jangan kau usik aku
Yang sedang menangis
Lepaskan kesal



Seychelles, 05/02/2004
Apa kau pernah rasakan ini ??

Sunday, February 01, 2004

BuAtKaN aKu SebUaH sYaiR LaGu

Kekasihku MALAIKAT
Buatkan aku sebuah syair lagu
Yang berjudul jiwaku
Kan ku nyanyikan di depan lautan ini
Kan ku senandungkan di atas bukit itu
Biar tahu...tahu rasa

Kekasihku MALAIKAT
Buatkan aku sebuah syair lagu
Yang berjudul darahku
Kan ku remas lalu ku sentuhkan pada kulit roh manusia
Biar tahu...biar terasa hangatnya

Kekasihku MALAIKAT
Buatkan aku sebuah syair lagu
Yang berjudul deritaku
Kan ku coreng pada dinding duniamu
Biar tahu...biar tahu diri


Kekasihku MALAIKAT
Buatkan aku sebuah syair lagu
Yang berjudul _sayapmu
Kan ku pekikkan pada semua telinga
Biar tahu...biar tak menyiksa
Lagi



Seychelles, 01/02/2004
Buatkan...

^Namaku^

Namaku perempuan
Jiwaku tidaklah berlipstik
Hatiku tidaklah berparfum
Buah dadaku tidaklah besar
Sama sekali tak menarik

Sesungguhnya bumiku sangsi
Mengapa langit jatuh cinta padaku
Sesungguhnya aku ingin tahu
Mengapa langit rela membungkuk
Hanya untuk mengecup kulit hatiku

Namaku perempuan
Bertanya padamu wahai langit
Adakah sesuatu pada diriku
Hingga kau rela melepaskan awanmu


Seychelles, 01/02/04
aku perempuan bukan bulan